RSUD Bali Mandara Provinsi Bali Menggelar Rapat Evaluasi Pelayanan Kesehatan Tradisional (Kestrad) pada Jumat, 7 Maret 2025 yang dihadiri oleh Wakil Direktur Pelayanan, Kepala Bidang Pelayanan Medik, Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan, Ketua Tim Kerja Peningkatan Kualitas Layanan Rawat Jalan, Tim Kerja Pendidikan, Pelatihan dan Penelitian, Kepala Instalasi Rawat Jalan, Kepala Instalasi Promosi Kesehatan Pengembangan Bisnis dan Pemasaran, Koordinator Pelayanan Medik MCU dan Medical Wellness, Kepala Ruangan Kesehatan Tradisional, serta Tim Poliklinik Kesehatan Tradisional RSUD Bali Mandara. Rapat tersebut bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan layanan kesehatan tradisional dan menyusun strategi pengembangan ke depan. Evaluasi ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kualitas layanan sesuai dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 55 Tahun 2019 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional Bali.
Dalam sesi evaluasi, disampaikan bahwa Layanan Kesehatan Tradisional di RSUD Bali Mandara mencakup beberapa jenis terapi, yaitu hipnoterapi, terapi energi tradisional Bali , akupuntur, akupresur, terapi herbal dan bekam. Jumlah kunjungan pasien perhari sekitar 4-5 pasien dengan kasus yang paling banyak dilayani adalah akupuntur dan akupresur. Kunjungan pasien menunjukkan trend peningkatan, terutama pada pasien baru yang tertarik mencoba layanan kesehatan tradisional berkat promosi melalui media sosial dan rekomendasi dari pasien yang telah merasakan manfaat terapi. Pasien lama yang mengalami masalah kesehatan kronis juga banyak yang kembali untuk menjalani perawatan berkelanjutan.
Meski terdapat peningkatan jumlah pasien, terdapat beberapa kendala yang masih dihadapi dalam pelaksanaan layanan ini. Kendala tersebut diantaranya promosi layanan yang belum optimal, peminat layanan di sore hari yang masih rendah, keterbatasan sediaan herbal, beberapa sarana yang perlu diperbaiki, keterbatasan tenaga kesehatan tradisional khususnya tenaga kesehatan tradisional herbal serta layanan homecare kestrad yang belum memiliki kendaraan khusus. Untuk mengatasi kendala dan dan dalam rangka peningkatan kualitas layanan ini, peserta rapat telah menyepakati beberapa langkah strategis. Langkah-langkah tersebut adalah (1) meningkatkan edukasi layanan kestrad melalui peningkatan Promosi layanan kestrad melalui berbagai media baik secara langsung maupun melalui media sosial, serta melaksanakan seminar/webinar dengan sasaran masyarakat/ tenaga kesehatan (2) penguatan Sumber daya manusia (SDM) baik secara kuantitas (kebutuhan herbalis) dan kualitas SDM melalui pelatihan untuk peningkatan kompetensi, (3) melakukan survey kepuasan pasien terhadap layanan kestrad, (4) dukungan anggaran untuk pemenuhan dan pemeliharaan sarana prasarana layanan kestrad, (5) mengoptimalkan kestrad sebagai bagian program medical wellness yang sedang dikembangkan oleh RSUD Bali Mandara (6) terus mengupayakan kerjasama dengan pihak-pihak yang mendukung layanan kestrad dan (7) melakukan evaluasi secara rutin untuk memastikan layanan kestrad aman, nyaman, mudah diakses dan terjangkau.
Kabid Pelayanan Medik menyampaikan bahwa perlu dukungan semua elemen rumah sakit untuk mengembangkan layanan kestrad ini menjadi salah satu layanan kestrad yang terintegrasi. Wakil Direktur Pelayanan RSUD Bali Mandara juga menegaskan bahwa evaluasi ini merupakan langkah penting untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan tradisional di Bali. Diharapkan, dengan perbaikan fasilitas, penguatan tenaga kesehatan, dan peningkatan promosi, layanan Kestrad akan semakin diminati oleh masyarakat. Dengan evaluasi dan langkah-langkah strategis yang telah disusun, RSUD Bali Mandara optimis layanan Kestrad akan semakin berkembang dan menjadi pilihan utama bagi masyarakat Bali yang mencari pengobatan berbasis kearifan lokal.