Setiap tanggal 10 Mei diperingati sebagai Hari Lupus Sedunia. Hari Lupus Sedunia ini merupakan peringatan untuk meningkatkan pemahaman dan menggalang dukungan bagi para penyintas lupus.
Semula, sejak tahun 1977, Bulan Peduli Lupus diperingati sebagai Pekan Peduli Lupus Nasional pada bulan September, kemudian dipindahkan ke bulan Oktober. Awal dibentuknya peringatan ini terjadi pada 2004 silam. Saat itu, Komunitas Lupus di Kanada mulai menyelenggarakan Hari Lupus Sedunia. Gerakan tersebut awalnya fokus untuk menimbulkan kesadaran masyarakat atas penyakit autoimun. Dari sana, peringatan Hari Lupus Sedunia mulai meluas. Kemudian 13 negara ikut menyelenggarakan peringatan Hari Lupus Sedunia. Baru pada tahun 2009, berkat upaya Yayasan Lupus Amerika, bulan Mei diubah menjadi Bulan Peduli Lupus, dan secara resmi diperingati sepanjang bulan ini sejak saat itu.
Sebagai penyeragam dalam peringatan ini, dipilih warga ungu sebagai simbol peringatan Hari Lupus Sedunia. Ungu dianggap menenangkan pikiran dan saraf, membangkitkan semangat, dan memberikan keberanian untuk bertarung. Selain itu warna ungu diartikan sebagai simbol perjuangan dalam meretas dampak negatif dari lupus.
Tiap tahunnya, peringatan Hari Lupus Sedunia mengusung tema yang berbeda-beda. Tahun 2023, dipilih “Make Lupus Visible” sebagai tema Hari Lupus Sedunia. Tema tersebut dipilih sebagai bentuk ajakan bagi masyarakat untuk sadar bahwa diagnosis lupus dan konsekuensi psikologis, sosial, dan ekonominya. Selain itu, fokus kampanye mendesak Organisasi Kesehatan Dunia untuk mempertimbangkan lupus sebagai salah satu prioritas kesehatan internasional.