PENYULUHAN DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN LANSIA DALAM MENCEGAH KOMPLIKASI HIPERTENSI SERTA MENJAGA POLA MAKAN

Penduduk lanjut usia atau lansia merupakan 9,92% dari total penduduk Indonesia, atau sebanyak 26,82 juta orang (BPS, SusenasMaret 2020). Pada tahun 2025 diproyeksikan jumlah Lansia meningkat menjadi 33,7 juta jiwa (11,8%). Peningkatan jumlah Lansia dengan berbagai masalah kesehatannya menjadi tantangan bagi kita untuk mempersiapkan lansia yang sehat dan mandiri, agar meminimalisir beban bagi masyarakat dan negara.
Masalah yang sering dihadapi penduduk lansia adalah masalah kesehatan. Hal itu mengingat umur yang tak lagi muda dan faktor fisik yang menua. Salah satu penyakit yang sering dialami oleh lansia adalah hipertensi. Bahkan menurut National Heart, Lung, dan Blood Institute, orang-orang lansia berisiko hingga 90% mengalami tekanan darah tinggi pada masa senjanya nanti. Tekanan darah bukanlah sebuah kondisi yang menetap. Tekanan darah bisa bervariasi setiap waktu tergantung dari banyak hal, mulai dari aktivitas apa yang dilakukan, makanan yang dikonsumsi, waktu pengukurannya, hingga usia.
Semakin bertambah usia, tekanan darah Anda cenderung semakin meningkat. Oleh karena itu, seiring pertambahan usia, risiko mengalami hipertensi pun semakin tinggi. Baik dalam kondisi tekanan darah tinggi maupun normal, tekanan darah sistolik akan meningkat secara signifikan hingga memasuki usia 70 atau 80 tahun. Sementara itu, tekanan diastolik akan terus mengalami peningkatan hingga usia 50 atau 60 tahun.
Meski terus meningkat, tekanan darah pada lansia pun tidak menentu. Para ahli meyakini bahwa pertambahan usia berpotensi menyebabkan pengerasan pembuluh darah. Pengerasan tersebut mengurangi kelenturan pembuluh arteri besar dan aorta, sehingga hipertensi pada lansia pun lebih mungkin terjadi. Berkurangnya kelenturan pembuluh arteri besar dan aorta berkaitan dengan adanya perubahan pada enzim plasma renin di dalam tubuh. Akibatnya, tubuh mengalami retensi cairan dan tidak dapat membuang garam dari dalam tubuh dengan baik. Pada lansia, kondisi ini dapat meningkatkan terjadinya tekanan darah tinggi.
Berdasarkan hal tersebut dan untuk mendukung program geriatri di RSUD Bali Mandara maka unit PKRS mengadakan penyuluhan di luar gedung tepatnya di Banjar Taman Kelurahan Sanur pada hari Kamis, 21 Juli 2022 saat posyandu berlangsung . Tujuan dalam penyuluhan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan lansia dalam mencegah komplikasi hipertensi serta menjaga pola makan agar sesuai dengan kondisi lansia. Narasumber penyuluhan kali ini adalah dr. I Komang Wisuda Dwija Putra, Sp.PD, M.Biomed, FINASIM dan dr. Ni Made Dwi Asti Lestari, M.Kes, Sp.GK.
Peserta dalam penyuluhan ini adalah para lansia yang mengikuti posyandu di Banjar Taman Kelurahan Sanur yang merupakan posyandu paripurna. Metode dalam kegiatan ini yaitu pemeriksaan tekanan darah, penyuluhan, ceramah dan diskusi. Keberhasilan acara ini tampak dari semangat dan antusiasnya lansia. Lansia juga berperan sangat aktif dalam menjawab evaluasi tentang materi yang telah disampaikan.

Translate »
Skip to content