
Setiap tanggal 29 Mei diperingati sebagai Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN). Kelompok lanjut usia atau biasa kita kenal sebagai lansia, merupakan bagian dari masyarakat yang dalam kehidupan manusia mereka sudah berada di tahap akhir perkembangan. Berdasarkan paparan dari Kementerian Sosial, para lansia ini biasanya mengalami kesulitan dalam mempertahankan kesehatan, alami stres fisiologis, juga mengalami penurunan daya kemampuan untuk hidup. Mengacu data hasil sensus penduduk Indonesia tahun 2020, dari 270,2 juta jiwa penduduk yang terdata, 26,4 juta jiwa di antaranya adalah kelompok lansia atau jika dilihat dari angka usia, lansia merupakan mereka yang berusia di atas 60 tahun.
Peringatan HLUN diadakan untuk mengapresiasi semangat jiwa raga dan serta peran penting dan strategi para lansia di Indonesia dalam kiprahnya mempertahankan kemerdekaan, mengisi pembangunan, dan memajukan bangsa. Peringatan yang dilakukan setiap 29 Mei ini berangkat dari sejarah masa perjuangan kemerdekaan NKRI di tahun 1945 silam. Ketika itu, 29 Mei 1945, sidang Badan Persiapan untuk Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dipimpin oleh sosok Dr. KRT Radjiman Widyodiningrat. Di antara peserta atau anggota sidang yang lain, beliau merupakan sosok paling sepuh atau tua. Meskipun dalam kondisi usia yang tak lagi muda, Dr. Radjiman ternyata dengan kearifannya mencetuskan gagasan perlunya filosofis negara Indonesia.
Berangkat dari latar belakang sejarah itu, Presiden ke-2 Indonesia, Soeharto, pada 1996 mencetuskan adanya peringatan Hari Lanjut Usia Nasional. Gagasan itu pertama kali direncanakan secara resmi di Kota Semarang, Jawa Tengah, dan kemudian hingga kini, HLUN masih terus diperingati setiap tahunnya.
Tema yang diusung pada Hari Lanjut Usia Nasional tahun ini adalah ‘Lanjut Usia Bahagia Bersama Keluarga’, maka di tahun 2022 kali ini tema yang diusung adalah ‘Lansia Sehat, Indonesia Kuat’. Tema tersebut diambil karena biasanya, orang-orang dengan usia lanjut (lebih dari 60 tahun) memiliki banyak sekali masalah kesehatan, baik itu secara fisik maupun psikis. Salah satu masalah kesehatan yang paling sering dialami lansia adalah diabetes. Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit yang tidak menular yaitu penyakit degeneratif (kronis) yang disebabkan oleh kelainan sekresi insulin yang mengakibatkan gangguan kerja insulin tidak bisa stabil serta menimbulkan terjadinya komplikasi jika tdak segera ditangani. Penyakit DM sering terjadi pada lansia karena organ tubuh lansia tidak dapat memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup atau organ tubuh tidak mampu menggunakan insulin secara efektif serta komplikasi lebih cepat muncul pada lansia dibandingkan dengan kelompok usia lainnya karena disebabkan oleh berbagai faktor resiko komplikasi.
Berdasarkan hal tersebut, maka Unit PKRS mengadakan Webinar Seri 5 dengan mengambil topik “Pengelolaan Diet pada Lansia Penyandang Diabetes” pada hari Senin, 23 Mei 2022 dengan narasumber dr. I Komang Wisuda Dwija Putra, M.Biomed, Sp.PD dan dr. Ni Made Dwi Asti Lestari, M.Kes., Sp.GK dengan moderator dr.Iswahyudi, S.Ked, Sp.An. Webinar ini terbuka untuk masyarakat umum melalui aplikasi zoom meeting dan live di channel youtube RS Bali Mandara. Semua peserta yang mengikuti webinar ini akan mendapatkan e-sertifikat yang akan dikirim melalui email masing-masing peserta.