LAYANAN SEHATI (Skrining Kesehatan Mental Ibu Pasca Persalinan) RSUD Bali Mandara

Depresi post-partum atau post-partum depression (PPD) adalah masalah kesehatan yang menyerang psikologis ibu yang belum diketahui penyebab pastinya namun beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan terjadinya PPD. Faktor tersebut antara lain umur dan paritas, hormonal, pengalaman dalam proses persalinan, pelayanan kesehatan, dan dukungan sosial. Selain itu penyebab depresi pasca melahirkan dapat dipicu dari faktor internal maupun internal ibu, seperti depresi dan kecemasan saat hamil, riwayat depresi.

Postpartum depression dapat berdampak negatif pada ibu, anak, dan keluarga. Seorang ibu yang mengalami postpartum depression memiliki minat dan ketertarikan terhadap bayinya berkurang, tidak mampu mengenali kebutuhan bayi, menolak untuk menyusui, mempunyai keinginan untuk melukai diri sendiri bahkan berpikir untuk bunuh diri, serta menyakiti bayinya sendiri. Kondisi ini merupakan hal yang serius, jika ibu tidak menyadari bahwa ia sedang mengalami depresi pasca melahirkan, maka dapat membahayakan dirinya sendiri dan perkembangan anaknya.

Salah satu upaya mencegah depresi postpartum adalah dengan melakukan deteksi dini menggunakan Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS). EPDS didisain oleh Cox, Holden dan Sagovsky dapat digunakan pada ibu yang sedang rawat inap, home visit, atau pada 6-8 minggu setelah melahirkan. EPDS terdiri dari 10 pertanyaan dan dapat diselesaikan dalam waktu 5 menit. Sepuluh pertanyaan pada EPDS adalah cara yang bernilai dan efisien untuk mengidentifikasi pasien yang memiliki risiko untuk depresi postpartum, mudah dijalankan dan telah terbukti menjadi alat skrining yang efektif.

Informasi selengkapnya dapat disimak pada link berikut :

Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS)

Translate »
Skip to content