
Sejak pertama kali kasus COVID- 19 dilaporkan ada di Indonesia di awal Bulan Maret, RSUD Bali Mandara sudah mulai mempersiapkan segala sesuatu untuk penanganan kasus tersebut, salah satunya adalah membentuk tim Satuan Tugas Penanggulangan COVID- 19 di UPTD RSUD Bali Mandara. Dalam pelaksanaannya tim Satgas telah melakukan berbagai kegiatan dalam upaya penanggulangan COVID-19 di RSBM. Berkaitan dengan hal tersebut, tim Satgas melakukan evaluasi kegiatan penanggulangan COVID-19 di RSUD Bali Mandara pada hari Senin, 20 Juli 2020 melalui virtual meeting yang melibatkan semua anggota tim Satgas Penanggulangan COVID 19 di UPTD RSUD Bali Mandara.

Dalam pemaparan dari Ketua Tim Satgas, dr. Ni Luh Wayan Sri Karyawati, DESS menyampaikan beberapa hal yang sudah dilaksanakan RS dan Tim Satgas antara lain adalah menyiapkan berbagai regulasi terkait penanggulangan covid, menyiapkan ruang perawatan isolasi bertekanan negatif beserta alat dan sarana perlengkapannya, menyiapkan SDM di ruang perawatan isolasi beserta kelengkapan APD, membuat pembatas kontak pasien dan petugas rumah sakit dan kegiatan-kegiatan lainnya yang mencegah transmisi virus.
Mulai dari awal merawat pasien COVID- 19 yaitu dibulan Maret sampai bulan Juni , RSBM sudah merawat pasien sebanyak 90 pasien konfirmasi positif dan 49 pasien PDP ( Pasien Dalam Pengawasan). Kalau dilihat dari Kasus Covid 19 yang dirawat di RSBM didapatkan gambaran bahwa sebagain besar kasus yang dirawat di RSBM berusia 20-44 tahun dan terbanyak merupakan kasus transmisi lokal yang berasal dari Kota Denpasar. Ada 37 persen yang dirawat dengan penyakit komorbid.
Ketua tim Satgas juga menyampaikan beberapa evaluasi terhadap pelaksanaan penanggulangan COVID-19 di RSBM. Hal-hal yang dievaluasi antara lain terkait penegasan tupoksi dari masing-masing tim, penguatan komitmen SDM untuk bertugas dalam situasi pandemi, pemenuhan sarana dan prasarana yang masih kurang, evaluasi regulasi serta evaluasi koordinasi dan komunikasi ekternal dan internal RS. Ketua tim Satgas mengajak semua petugas RS untuk memahami tupoksinya dan bekerja sebagai bagian dari satu team dengan selalu meningkatkan koordinasi dan komunikasi. Ditegaskan juga untuk semua petugas memiliki sense of crisis yang sama, sehingga dalam pemberian pelayanan semua memiliki persepsi yang sama dan satu tujuan yaitu keselamatan dan keamanan pasien dan petugas rumah sakit.
Bapak Direktur RSBM, dr. Gede Bagus Darmayasa, M.Repro sebagai Pelindung dari Tim Satgas ini menyampaikan bahwa dalam situasi pandemi ini semua petugas rumah sakit harus saling mendukung setiap rencana dari tim Satgas COVID-19 ini, sehingga setiap proses pelaksanaan berjaan dengan lancar. Protokol kesehatan tatanan kehidupan Bali Era Baru sudah ditetapkan dan wajib diimplentasikan oleh semua penghuni rumah sakit. Beliau Juga mengingatkan kepada seluruh pegawai untuk melaksanakan dengan disiplin semua protocol kesehatan yang berlaku baik didalam maupun di luar RS sehingga semua aman dari penularan virus ini.
Tantangan pelayanan penanggulangan covid saat ini adalah bagaimana meningkatkan angka kesembuhan, menekan angka kematian pasien dan tetap melakukan upaya-upaya pencegahan penularan virus terhadap pasien dan petugas rumah sakit. Ketepatan skrining dan kecepatan diagnose juga menjadi kunci penaggulangan COVID-19. Karena itu laboratorium PCR yang saat ini sudah dimiliki oleh RSBM agar dimanfaatkan secara maksimal untuk penegakan diagnose pasien. Perubahan regulasi berupa pedoman pencegahan dan pengendalian COVID-19 juga sudah beberapa kali direvisi, dan terakhir yang digunakan adalah Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor HK.01.07/MENKES/413/2020. Semua tim satgas diiingatkan untuk membaca dan menyesuaikan semua regulasi yang sudah dibuat dengan aturan tersebut dan dilakukan sosialisasi kepada semua anggota tim.

Pertemuan ditutup oleh Bapak Direktur dan mengingatkan kembali semua pegawai rumah sakit untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru demi keamanan pelayanan terhadap pasien dan petugas rumah sakit.