Denpasar, 27 Juni 2024, Pada acara Forum Konsultasi Publik (FKP) RSUD Bali Mandara yang diselenggarakan pada tanggal 20 Juni 2024, I Nyoman Bawa, perwakilan dari Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni), memberikan apresiasi tinggi terhadap komitmen RSUD Bali Mandara (RSBM) dalam menyediakan layanan yang aman dan nyaman bagi kelompok rentan. Nyoman Bawa menyatakan bahwa website RSUD Bali Mandara telah berfungsi dengan baik dengan fitur-fitur yang ramah bagi kelompok rentan, khususnya penyandang disabilitas.”Website RSBM dengan fitur-fitur ramah kelompok rentan sudah berfungsi dengan aman dan nyaman. Kedepannya, agar dikawal dengan baik,” ungkap Nyoman Bawa. Selain itu, fasilitas dan infrastruktur yang tersedia di RSUD Bali Mandara juga mendapat pujian karena sudah baik dan mudah diakses oleh penyandang tuna netra. Nyoman Bawa menyebut RSUD Bali Mandara sebagai salah satu rumah sakit yang aksesibel untuk kelompok rentan khususnya disabilitas.
Nyoman Bawa juga mengusulkan agar RSUD Bali Mandara membuat program khusus bekerja sama dengan kelompok disabilitas dari berbagai ragam untuk memperkuat layanan ke depannya. Ini diharapkan dapat memastikan bahwa layanan kesehatan yang diberikan tetap inklusif dan memperhatikan kebutuhan semua kelompok rentan. “Selanjutnya bisa dibuatkan program khusus bekerja sama dengan kelompok disabilitas dari seluruh ragam untuk memantapkan layanan ke depannya,” ujar Nyoman Bawa. Dalam hal pengembangan aplikasi online, Nyoman Bawa berharap bahwa setiap pembaruan aplikasi tetap mempertahankan aksesibilitas bagi penyandang tuna netra.
Hal ini memang sejalan dengan upaya RSUD Bali Mandara untuk mewujudkan rumah sakit yang ramah untuk kelompok rentan. Secara bertahap sarana-sarana yang dibutuhkan dalam mendukung layanan kelompok rentan akan dilengkapi. Terkait layanan kepada tuna netra, RSUD Bali Mandara sudah menyiapkan guiding block dari tempat parkir sampai pintu masuk. Selanjutnya petugas pintu masuk akan mengarahkan pasien tuna netra ke customer service (CS), CS ini yang selanjutnya akan memastikan pasien ini dapat memperoleh pengobatan sampai dengan pasien pulang. Selain guiding block, RSUD Bali Mandara juga memasang huruf braile di beberapa fasilitas seperti di lift priorittas kelompok rentan. “kita ingin semua kelompok rentan merasa aman dan nyaman ketika berobat di RSBM, kami siapkan alurnya, SDM pendukung layanan dan sarana prasarananya.”ungkap dr Ngurah Dharma Jaya, M.Kes selaku Direktur RS dalam acara FKP tersebut.
Dengan apresiasi dan saran konstruktif ini, RSUD Bali Mandara diharapkan dapat terus meningkatkan kualitas layanannya, menjadikannya rumah sakit yang semakin inklusif dan ramah bagi semua kelompok masyarakat, termasuk mereka yang berada dalam kelompok rentan.
